Awalnya, Flutter dikenal dengan nama Sky. Flutter pertama kali diperkenalkan pada acara Dart Developer Summit 2015. Pada tanggal 4 Desember 2018, Google merilis Flutter 1.0 di acara Flutter Live Event. Hal ini juga menandai rilisnya versi stabil pertama dari Flutter. Selanjutnya Flutter 1.12 dirilis di acara Flutter Interact yang diadakan pada tanggal 11 Desember 2019. Pada versi ini, versi beta Flutter untuk web juga diperkenalkan ke publik.
Apa Itu Flutter?
Melansir dari Altexsoft, Flutter adalah teknologi open source dari Google yang bisa digunakan untuk membuat aplikasi Android dan iOS. Sempat disebutkan di atas bahwa Flutter adalah SDK sehingga pastinya sudah dilengkapi dengan fitur yang berguna untuk mengembangkan aplikasi lintas platform. Misalnya saja rendering engine, widget yang sudah siap pakai, API pengujian dan integrasi, hingga command-line tools.
Meskipun ada teknologi yang serupa misalnya React Native hingga Xamarin, tapi developer tetap memperbincangkan Flutter karena kemudahan yang ditawarkan. Salah satu hal yang menjadi faktor mengapa teknologi yang satu ini disukai adalah kemudahan dalam membuat aplikasi hanya dengan satu basis kode saja. Hal itu sesuai dengan klaim Flutter yang ditulis di laman resminya. Mereka menyebutkan bahwa Flutter adalah perangkat UI untuk membuat aplikasi yang indah untuk mobile, web, dan desktop dari satu basis kode saja. Jika ingin mengembangkan aplikasi menggunakan Flutter, maka kamu harus terlebih dahulu memahami bahasa pemrograman Dart.
Bahasa tersebut dibuat oleh Google pada tahun 2011 lalu dan popularitasnya semakin meningkat selama beberapa tahun terakhir. Dart sendiri berfokus pada pengembangan front-end sehingga bisa dimanfaatkan untuk membuat aplikasi mobile dan web.
Keuntungan Flutter
- Cross platform
Flutter mendukung cross platform alias dapat dijalankan di beberapa platform yang berbeda. Dengan menggunakan Flutter, kita dapat membuat aplikasi Android dan iOS sekaligus. Selain mobile, kita juga dapat membuat aplikasi web dan desktop. Tentunya hal ini akan menghemat waktu. Kita tidak perlu mempelajari bahasa native yang digunakan di masing-masing platform. - Fast development (Hot reload)
Flutter memiliki sebuah fitur bernama hot reload. Dengan fitur ini, proses pengembangan aplikasi dapat berjalan lebih cepat dan mudah.. Setelah melakukan perubahan pada kode program, cukup tekan hot reload. Aplikasi akan diperbarui dalam kurun waktu kurang dari 1 detik. Sangat cepat bukan? Hot reload bekerja dengan cara menginjeksi kode program yang mengalami perubahan ke dalam Dart Virtual Machine. Setelah virtual machine memperbarui tiap kelas dengan kode program versi terbaru, maka framework Flutter secara otomatis membangun kembali susunan komponen widget sehingga kita dapat dengan cepat melihat perubahan yang terjadi. - Beautiful UI
Flutter dirancang untuk mempermudah developer dalam membangun tampilan user interface. Keseluruhan UI pada Flutter dibangun menggunakan widget. Sebagai contoh, jika kita menambahkan sebuah text field, text field tersebut adalah widget. Button dan Image juga merupakan widget. Bahkan untuk mengatur posisi komponen menjadi rata tengah, kita menggunakan center widget. Kita dapat melakukan kustomisasi pada tiap widget. Widget akan menggambarkan seperti apa tampilan yang akan dibuat berdasarkan konfigurasi dan state yang ada. Terdapat 2 set widget, Material Design (Android) dan Cupertino (iOS).Teman-teman dapat melihat daftar lengkap widget yang tersedia di tautan ini. Selain itu, di tiap pekan, tim Flutter juga membahas Widget of the Week yang dapat teman-teman saksikan lewat channel Youtube Flutter.
Itulah penjelasan singkat mengenai Flutter dan apa saja kelebihan dan kekurangannya. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat bagimu yang ingin mengembangkan aplikasi cross platform. Kamu harus paham bahwa Flutter adalah Software Development Kit yang masih terbilang baru. Jadi, source yang digunakan untuk mempelajarinya juga masih terbatas. Namun, jangan menyerah untuk mempelajarinya karena prospek kerja sebagai Flutter developer cukup cemerlang. Jadi, tetap semangat dalam mempelajarinya, ya!
One Response
Terbaik memang Flutter.